Wednesday, July 29, 2015

Tak Ada Bendera RI Kunjungan Jokowi ke Singapura, Indonesia Diremehkan?






"Kasus bendera di Singapura. Itu Indonesia tak dianggap atau Jokowi yang tak dianggap,"



Kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Singapura menimbulkan sejumlah komentar negatif dari warga Indonesia, terutama dari pengguna media sosial.



Pasalnya, dalam pertemuan Jokowi dan Presiden Singapura Tony Tan Keng Yam, hanya ada bendera Negara dan bendera Kepresidenan Singapura yang melatarbelakangi kedua kepala negara tersebut.



Dalam media sosial Twitter, sejumlah pengguna yang merupakan WNI menyatakan kekecewannya terhadap sikap pemerintah Singapura. Mereka menilai Singapura tidak menghormati Jokowi selaku presiden dalam sebuah pertemuan resmi.



"Kasus bendera di Singapura. Itu Indonesia tak dianggap atau Jokowi yang tak dianggap," ujar Prijanto Rabbani dalam akun @PrijantoRabbani.






Berdasarkan keterangan dari Kementerian Luar Negeri RI, ketiadaan bendera Indonesia dalam pertemuan Jokowi dan Tony Tan bukan suatu perkara lantaran telah sesuai dengan aturan protokol kepresidenan Singapura.



"Singapura tidak menggunakan bendera Negara tamu untuk semua pertemuan dengan Presiden Singapura di Singapura. Bendera yang digunakan adalah bendera Negara dan bendera Kepresidenan Singapura," bunyi keterangan tertulis Kemlu RI, Rabu (29/7).



Hasil penelusuran, dikutip CNN Indonesia menunjukan bahwa Presiden Singapura memang tidak pernah memasang bendera negara tamu saat mengadakan pertemuan atau courtesy call dengan negara lain.



Baik itu saat pertemuan Tony Tan dengan Presiden Ukraina Petro Poroshenko pada 9 Desember, atau dengan Presiden Myanmar U Thein Sein pada 1 Februari, atau juga pada pertemuan Tony Tan dengan Perdana Menteri Australia Tony Abbott pada 28 Juni.



Seluruh pertemuan Tony Tan dengan kepala pemerintahan atau pejabat tinggi negara lain di Singapura selalu dilatarbelakangi oleh bendera Negara dan bendera Kepresidenan Singapura.