Monday, July 27, 2015

OMG, Jokowi Malah Undang Pengurus GIDI ke Istana





Presiden RI Joko Widodo bertemu dengan sejumlah pengurus Gereja Injili di Indonesia (GIDI) di Istana Merdeka. Dalam pertemuan itu, Ketua GIDI Papua Lipiyus Biniluk mengatakan Jokowi memberikan arahan perdamaian di Papua.



"Karena sudah lebih dari 50 tahun merdeka baru kali ini kejadian mencuat," ujarnya di kantor Presiden, 24 Juli 2015.



"Presiden memberikan arahan agar kami antarsesama pemuka agama menjaga perdamaian."



Lipiyus membantah pernyataan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso yang menyebut ada keterlibatan asing saat konflik di sana. "Demi Tuhan tidak ada keterlibatan pihak asing di sana," ujarnya.



"Ini hanya ada kesalahpahaman saja," klaimnya.



Lipiyus juga mengakui dua provokator kerusuhan yang sudah diberikan label tersangka oleh Polisi dalam kerusuhan itu merupakan anggotanya.



"Memang dua ini anggota GIDI. Pemuda. Mereka sudah dibawa ke Polda Papua dan dalam proses hukum yang akan membuktikan karena data semua sudah ada."



Terkait adanya peraturan daerah yang mengatur tentang pelarangan membangun rumah ibadah, Lipiyus membenarkan. Menurut dia, Perda itu dibuat sehubungan dengan adanya otonomi khusus Papua.



"Perda itu ada sesuai dengan local intense yang ada. Dan mereka sudah buat itu. Kalau mau evaluasi Perda dalam hal agama kalau bisa seluruh Indonesia harus evaluasi bersama. Kalau satu kelompok agama kita lindungi maka itu tak adil karena semua kita rukun di negara ini."



"Tak Sengaja Bakar Masjid"



Menurut Lipiyus, masyarakat Papua sangat sadar akan nilai budaya itu. Sehingga tak mungkin secara sengaja membakar musala. Masyarakat Papua yang mayoritas kristen tentu tak akan dengan sengaja membakar tempat peribadahan umat Islam untuk menjaga hubungan antar umat beragama.



“Jadi yang perlu diluruskan adalah musala itu terbakar karena kios terbakar. Di sana bangunan terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar. Doakan saja proses pemulihan berjalan lancar,” imbuh Lipiyus.



Lipiyus yang juga Ketua Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili Indonesia (PGLII) mengapresiasi pemerintah yang cepat tanggap merespons peristiwa ini. PGLII yang menaungi GIDI sudah mengumpulkan data di lokasi dan telah memberikan kepada Presiden Jokowi sebagai pertimbangan.



Pertemuan dengan Presiden berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB. Sebanyak 8 orang perwakilan masyarakat menemui Jokowi dengan dijembatani oleh Stafsus Presiden Lennys Kogoya.