Saturday, August 15, 2015

Sumpah Setia untuk Taliban, Benarkah Al-Qaeda Bubar?





Pimpinan al-Qaeda, Ayman al Zawahiri secara sah mengumumkan lewat media online kini setia kepada pimpinan Taliban Afghanistan yang baru.



Pengambilan sumpah setia kepada Mullah Akhtar Mansour disampaikan oleh media al-Qaeda, al Sahab sekaligus menjadi pesan pertama al Zawahiri sejak bulan September tahun lalu.



Dr. Ayman al-Zawahiri, menyatakan janji setia kepada pemimpin Taliban yang baru, Mullah Akhtar Mohammad Mansour.



"Sebagai pemimpin kelompok jihad al Qaeda, kami mengumumkan kesetiaan kami kepada Anda, mengikuti jalan Sheikh (Osama) bin Laden dan saudara-saudara martirnya dengan kesetiaan mereka kepada Mullah Omar," kata suara dalam pesan online yang dilansir sayap media Al-Qaeda, al-Sahab.



Menurut BBC, ada foto statis Al-Zawahiri dalam pesan suara yang disiarkan secara itu. Ini menjadi pesan pertama Al-Zawahiri sejak September tahun lalu.



CNN dan BBC, yang melansir berita itu, mengaku tidak bisa memverifikasi secara independen keaslian pesan secara online itu.



Taliban, pejuang Islam Sunni yang mengambil alih Afganistan pada 1990-an, mengumumkan Mansour sebagai pemimpinnya bulan lalu setelah mengkonfirmasi kematian pemimpin sebelumnya, Mullah Mohammed Omar.



Al-Qaeda dan Taliban sendiri memang merupakan dua kelompok militan besar yang memiliki sikap bersebrangan dengan ISIS. Tak jarang, kedua kelompok itu turut mengecam aksi-aksi yang dilakukan ISIS, khususnya mengenai praktek eksekusi yang dilakukan ISIS.



Terbaru, Taliban turut mengecam aksi eksekusi mati yang dilakukan ISIS terhadap 10 sandera mereka di wilayah perbatasan Pakistan dan Afghanistan. Dalam eksekusi itu, ISIS mengeksekusi para sanderanya dengan cara diledakkan.



Taliban digulingkan melalui invasi militer pimpinan Amerika Serikat ke negara itu, 2001 lalu. Amerika beralasan, invasi dilakukan karena Taliban memberikan perlindungan kepada pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden. Al-Qaeda diburu Amerika karena dianggap sebagai pelaku serangan 11 September 2001.



Meski sudah dienyahkan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, pemberontakan militan Taliban di Afganistan tak berhenti dan terus berlangsung sampai hari ini.