Tuesday, August 25, 2015

Jihadi John ISIS Perlihatkan Wajah untuk Pertama Kalinya





Algojo ISIS 'Jihadi John' untuk pertama kali memperlihatkan wajahnya dan berjanji akan kembali ke Inggris dalam video terbaru.



Dikutip dari The Telegraph, eksekutor ISIS yang disinyalir bernama Mohammed Emwazi itu, dilaporkan muncul dalam sebuah video terbaru tanpa menggunakan balaclava hitam yang merupakan ciri khasnya.



Dalam video berdurasi 17 detik yang didapatkan oleh Daily Mail pada Minggu (23/8), algojo ISIS tersebut menyebut dirinya sendiri dengan nama asli dan berjanji akan terus "memenggal kepala.”



Ia menambahkan bahwa ia dan pemimpin ISIS akan pergi ke Inggris.



Disinyalir, video terbaru Emwazi direkam di sebuah gurun di Suriah. Video ini kemudian diperoleh Tentara Pembebasan Suriah atau FSA, yang ikut memerangi ISIS, kemudian mengirimkannya ke seseorang di ibu kota Bulgaria, Sofia.



Seorang ahli pemetaan wajah mengatakan terdapat "beberapa kemiripan" antara pria dalam video itu dan foto Emwazi, yang lahir di Kuwait dan pindah ke Inggris ketika berumur enam tahun.



Analisis ahli tersebut memperkuat bahwa pria dalam video adalah Jihadi John.







Dalam video itu, pria yang mengaku sebagai Emwazi itu mengatakan bahwa "ia akan terus memenggal kepala" sambil berdiri di depan sebuah peluncur granat di belakang sebuah truk bak terbuka.



Video itu direkam menggunakan telepon genggam di tenggara Suriah sekitar dua bulan lalu.



Sejak Januari, Emwazi belum muncul dalam video resmi ISIS.



Video terbaru ini memiliki kualitas yang lebih rendah dari biasanya, tidak seperti video ISIS lainnya.



Lebih lanjut, para analis intelijen akan memeriksa video tersebut agar dapat mengetahui dimana video itu direkam.







Jika benar, rekaman ini memberikan bukti baru terkait posisi Emwazi di ISIS, menyusul adanya laporan bahwa ia telah melarikan diri ke Libya atau sedang berada dalam pelarian dari pejuang ISIS lainnya setelah diidentifikasi sebagai buron.



Rendahnya kualitas rekaman itu mungkin menunjukkan bahwa ia tidak lagi memiliki akses terhadap peralatan produksi yang ia gunakan untuk membuat film dan mengedit video pemenggalan yang pertama muncul setahun lalu.



Amerika Serikat akan memberikan 6 juta pound sterling (Rp129 miliar) bagi siapa saja yang bisa memberikan informasi terkait keberadaan Jihadi John