Tuesday, August 25, 2015

Dibunuhi ISIS dan al-Nusra, Kaum Gay 'Maho' Mengadu ke PBB





Warga pengungsi asal Suriah, Subhi Nahas, ketakutan dengan kelompok militan jaringan al-Qaidah, Front Nusra, yang telah menduduki daerah asalnya di Idlib dan mulai menyiksa serta mengeksekusi mati warga yang diduga adalah gay LGBT atau pelaku seks menyimpang.



Sementara militan ISIS yang semakin berkembang di Suriah juga kerap menargetkan kaum gay, menyusul video di mana pria gay yang didorong jatuh dari atas gedung. Apabila korban ini tidak mati saat didorong jatuh, mereka akan dilempari dengan batu hingga tewas.



"Ini menjadi keyakinan saya juga," ujar Nahas dalam pertemuan informal tertutup bersama Dewan Keamanan PBB, Senin (24/8), dikutip Reuters.



"Saya takut untuk keluar. Rumah saya tidak aman, begitu juga dengan ayah saya yang begitu curiga dan mengawasi setiap pergerakan saya dan melihat bahwa saya adalah gay," ujar Nahas.



"Saya memiliki bekas luka di dagu akibat kemarahan mereka," lanjutnya.



Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya Dewan Keamanan PBB mendiskusikan permasalahan lesbian, gay, biseksual dan transgender.



"Tidak mungkin untuk tidak mengangkat polemik atas hak mereka ini, seperti halnya kita menyelesaikan masalah hak asasi manusia," ujarnya dalam pertemuan tersebut.



ISIS telah mendeklarasikan kekhalifan di wilayah pendudukan Irak dan Suriah dan brbagai belahan dunia lain.



Seorang pria Irak yang mengaku bernama Adnan juga menceritakan kisahnya kepada Dewan Keamanan PBB melalui sambungan telepon dari lokasi yang dirahasiakan. Ia mengaku bahwa dirinya masih merasa belum aman.



"Di lingkungan saya, menjadi gay berarti harus mati dan ketika (ISIS) membunuh para gay, mayoritas warga merasa senang karena mereka berpikir kami adalah setan. Dan (ISIS) mendapat pengakuan positif atas hal tersebut," ujarnya.



"Keluarga saya berbalik melawan saya ketika (ISIS) menargetkan saya. Jika (ISIS) tidak mendapatkan saya, anggota keluarga saya yang akan melakukannya," ujar pria yang telah kabur dari rumah ini.



Adnan mengungkapkan bahwa militan ISIS memburu kaum gay melalui kontak telepon dan Facebook orang-orang yang telah mereka tangkap.



Sementara itu, Nahas telah berhasil kabur dari Suriah ke Libanon, kemudian pindah ke Turki.



CNN