Saturday, July 11, 2015

[VIDEO] PM Serbia dikeroyok Dilempari Botol dan Batu oleh Muslim Bosnia





Sekelompok warga melempar botol dan batu ke arah perdana menteri Serbia sehingga dia terpaksa meninggalkan upacara peringatan 20 tahun pembantaian Muslim Bosnia di Srebrenica.



Pengawal membawa Aleksandar Vucic melalui warga Bosnia yang marah dan meneriakinya, sementara sekelompok warga menaiki bukit mengejar delegasi yang berlari ke arah mobil mereka.



Sumber di pemerintahan Bosnia mengatakan delegasi perdana menteri Serbia ini telah meninggalkan lokasi peringatan pembantaian.



Insiden itu mewarnai upacara peringatan hari Srebrenica, yang ditetapkan sebagai daerah aman dan dijaga oleh pasukan penjaga perdamaian Belanda, jatuh ke tangan pasukan Serbia Bosnia beberapa bulan sebelum perang 1992-1995 berakhir.



Perdana Menteri Aledandar Vucic, yang baru mendapatkan bantuan dari Rusia untuk memveto resolusi PBB yang akan mengecam bantahan bahwa Srebrenica adalah genosida, hadir sebagai wakil Serbia yang mendukung pasukan Serbia Bosnia dengan tentara dan dana.



Vucic, yang mantan pengikut ideologi “Serbia yang Luas” yang memicu perpecahan Yugoslavia, berhasil mengubah citranya menjadi politikus pro-Barat dan mendukung amisi Serbia bergabung dengan Uni Eropa yang sebagian tergantung pada rekonsiliasi di wilayah.



Puluhan ribu warga berkumpul di satu kuburan dekat Srebrenica di Bosnia untuk memperingati 20 tahun pembantaian terburk di Eropa sejak Perang Dunia II yang masih diwarnai dengan penyangkalan dan pencarian warga yang tewas.



Delapan ribu pria dan anak lelaki tewas di tangan pasukan Serbia Bosnia dalam waktu lima hari di akhir perang yang berlangsung dari 1992-1995, setelah ditinggalkan oleh pasukan PBB yang bertugas melindungi mereka.



Jenazah korban dimasukkan ke lubang yang beberapa bulan digali kembali untuk dimasukkan ke dalam kuburan-kuburan yang lebih kecil dalam upaya menutupi kejahatah itu.



Lebih dari 1.000 korban masih belum ditemukan hingga kini.



Tulang belulang dari 136 korban yang baru diidentifikasi akan dikuburkan di bawah nisan batu marmer di kuburan Potocari, Bosnia Timur, dalam acara tahunan untuk memperingati penemuan kuburan masal tersebut.



Pengadilan PBB memutuskan bahwa pembantaian itu genosida.



Namun, banyak warga Serbia mempertanyakan istilah itu, jumlah korban dan kesaksian peristiwa itu. Hal ini menggambarkan bahwa Perang Yugoslavia masih menjadi sumber perpecahan politik dan penghambat kemajuan upaya berintegrasi dengan Eropa Barat.