Bank HSBC Inggris pada Selasa (7/7) mengatakan bahwa mereka telah memecat karyawannya karena telah menirukan ISIS melakukan eksekusi pemenggalan kepala dan merekamnya serta mengunggah video tersebut secara daring di media sosial.
Para karyawan tersebut sedang berada berada dalam pelatihan tim di Birmingham, Inggris, ketika membuat video tersebut.
Video berdurasi pendek itu, menurut The Sun, menampilkan enam karyawan HSBC.
Namun, HSBC menolak untuk memberi tahu jumlah karyawan yang telah dipecat terkait pembuatan video yang mereka sebut “mengerikan.”
"Ini adalah sebuah video yang mengerikan dan HSBC ingin meminta maaf jika ada pihak-pihak yang tersinggung dengan adanya video tersebut," kata juru bicara HSBC.
Video berisi lima orang memakai baju terusan atau jumpsuit berwarna hitam dengan penutup muka, berpura-pura memenggal kepala satu orang yang memakai jumpsuit oranye yang sedang berlutut. Mereka memakai gantungan jas yang diibaratkan sebagai pisau untuk memenggal kepala si korban.
Diberitakan The Sun, video tersebut sempat diunggah ke Instagram dan kemudian dihapus.
Hal tersebut menambah masalah yang dialami HSBC dan bank lain yang sedang mencoba untuk membangun kembali reputasi mereka setelah melakukan beberapa skandal seperti kesalahan dalam menjual produk insuransi dan persoalan suku bunga yang merugikan konsumen.
Padahal, di situsnya, Kepala Eksekutif HSBC Stuart Gulliver menegaskan bahwa terdapat standar-standar untuk mencerminkan perilaku karyawan yang bekerja di HSBC.
"Dengan menetapkan standar tertinggi dari perilaku kami, tujuan kami ialah bahwa semua karyawan dan pelanggan bisa bangga akan bisnis kami," kata Stuart di situs HSBC.
Your Ads Here
Tuesday, July 7, 2015
Tiru Adegan Eksekusi IS, Karyawan Bank HSBC Dipecat
Related
- ISIS memperluas kekuasaan mereka di Suriah setelah menguasai wilayah dekat perbatasan Tur
- Sebuah petisi untuk penangkapan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netenyahu, setibanya di
- ISIS menggaji tentaranya sebesar USD1.000 (dolar AS) atau sekitar Rp13,4 juta per bulan.
- Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Nawir Messi mengungkapkan, jika masyar
- Pakar hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra mengingatkan pemerintahan Jokowi-JK untuk t
- Pihak Gedung Putih Amerika Serikat (AS) menyebut gelombang pengungsi Timur Tengah yang m
Subscribe to:
Post Comments (Atom)