Saturday, July 25, 2015

GIDI akui 2 Provokator Teror Tolikara adalah Anggotanya





Sosok dua tersangka insiden tragis di Tolikara, Papua, 17 Juli lalu, HK dan JW semakin terbuka. Ketua Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Papua, Lipiyus Biniluk mengakui, dua orang tersebut merupakan anggotanya.



Hal itu dia sampaikan saat bertemu Presiden Joko Widodo di kantor Presiden, Jumat (24/7). "Memang dua ini anggota GIDI. Mereka pemuda dan sudah dibawa ke Polda Papua," ujar Lipiyus.



Diketahui, HK dan JW ditangkap jajaran Polda Papua pada Kamis (23/7) kemarin. Mereka merupakan aktor yang diduga menyuruh menyerang di awal kejadian.



"Proses hukum yang akan membuktikan, karena data semua sudah ada," singkat Lipiyus.



Berpotensi Al-Qaeda versi Kristen



Organisasi Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) dinilai berpotensi menjadi 'organisasi teroris' besar seperti Al Qaeda atau Jamaah Islamiyah.



Hal tersebut dikatakan peneliti terorisme dari Indonesia Crime Analyst Forum (ICAF), Mustofa B Nahrawardaya dalam keterangan yang dikirimkan beberapa saat lalu, Sabtu (24/7).



Mustofa menegaskan, negara harus segera membekukan GIDI. Pemerintah juga harus membekukan rekeningnya serta menagkap orang-orang yang terlibat langsung atau tidak langsung terhadap pembakaran Masjid dan Ruko di Tolikara.



"Orang-orang yang menandatangani surat larangan berhari raya dan berjilbab yakni Nayus Wenda dan Marthen Jingga, juga Harus segera ditetapkan sebagai tersangka dan penting kiranya segera ditangkap," kata Nahrawardaya .