Menteri Luar Negeri Arab Saudi menanggapi dingin ajakan Rusia agar bergabung dengan pemerintah Suriah melawan ISIS dengan menegaskan mustahil negaranya bekerjasama dengan rezim Presiden Bashar al-Assad.
Moskow --salah satu sekutu tersisa rezim Assad-- menyerukan koordinasi dengan pemerintah Suriah dan anggota koalisi internasional anti-ISIS.
Namun Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir menegaskan tidak akan ada kerjasama dengan rezim Suriah setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Moskow.
"Untuk koalisi di dalam mana Arab Saudi bisa berpartisipasi dengan pemerintah Suriah, kami perlu mengecualikan itu. Itu bukan bagian dari rencana kami," kata Jubeir dalam pernyataan yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Rusia.
"Posisi kami tidak berubah, tidak ada tempat untuk Assad dalam masa depan Suriah," kata Jubeir.
"Kami menganggap Bashar al-Assad adalah bagian dari masalah, bukan bagian dari solusi."
Lavrov mengatakan Moskow tidak ingin mendirikan aliansi formal melawan ISIS namun mengingatkan bahwa kegagalan dalam bekerjasama akan membuka pintu bagi para ekstremis.
Dia mengakui bahwa masih ada perbedaan keras antara Riyadh dan Moskow mengenai bagaimana mengatasi konflik Suriah.
"Keluarnya Presiden Assad adalah bagian dari perbedaan ini," kata Lavrov seperti dikutip AFP.
AFP | ANT
Your Ads Here
Tuesday, August 11, 2015
Saudi Ogah Bantu Bashar Perangi ISIS
Related
- Seorang komandan pasukan Penjaga Perbatasan Turki dikabarkan tewas diserang oleh sekelomp
- JERUSALEM - Otoritas Israel memenjarakan seorang anggota ekstrimis Yahudi tanpa persidang
- Militan ISIS pekan ini merilis video yang memperlihatkan eksekusi pembakaran empat milisi
- Pihak Gedung Putih Amerika Serikat (AS) menyebut gelombang pengungsi Timur Tengah yang m
- Kementerian Pertahanan Belanda menyatakan, seorang pilot Angkatan Udara Kerajaan Belanda
- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan, walaupun Aceh dapat menerapkan syariat Islam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)