Friday, August 28, 2015

Lampaui India, Nuklir Pakistan Terbesar ke-3 di Dunia





ISLAMABAD - Sebuah laporan baru yang dirlis dua lembaga think tank Amerika Serikat (AS) menyebut kemampuan nuklir Pakistan merupakan yang terbesar ketiga di dunia dan telah melampui India. Pakistan diperkirakan memiliki 120 hulu ledak nuklir sedangkan India memiliki sekitar 100 hulu ledak nuklir.



Menurut laporan itu, Pakistan dapat membangun 20 hulu ledak nuklir per tahun dan bisa memiliki persediaan nuklir terbesar ketiga di dunia dalam satu dekade. Dua lembaga yang merilis data itu adalah Carnegie Endowment for International Peace dan Stimson Center.



Dua lembaga itu menyatakan bahwa, Pakistan dengan cepat memperluas kemampuan nuklirnya karena takut kalah dengan saingannya, yakni India. Laporan itu dirilis Kamis (27/8/2015).



Dalam beberapa tahun mendatang, menurut laporan itu, nuklir Pakistan berkembang dramatis, karena memiliki cadangan pengayaan uranium yang besar.



India diketahui memiliki stok plutonium dalam jumlah besar yang bisa digunakan untuk memproduksi hulu ledak, sedangkan Pakistan tidak memilikinya. Namun, India selama ini menggunakan sebagian besar plutoniumnya untuk menghasilkan energi untuk dalam negeri.



Laporan dua lembaga itu bahkan memprediksi bahwa Pakistan bisa memiliki setidaknya 350 senjata nuklir dalam waktu lima sampai 10 tahun. Pakistan juga akan memiliki senjata nuklir yang lebih besar namun masih di bawah Amerika Serikat dan Rusia, yang masing-masing memiliki ribuan bom nuklir.



”Jalur pertumbuhan persenjataan nuklir Pakistan, diaktifkan oleh infrastruktur yang ada, melampaui jaminan dari kredibel pencegahan minimal yang disediakan oleh pejabat dan analis Pakistan setelah pengujian perangkat nuklir,” bunyi laporan dua lembaga itu, seperti dikutip Washington Post.



Para pejabat militer Pakistan tidak tersedia untuk mengomentari laporan kedua lembaga tersebut. Namun, beberapa analis Pakistan mempertanyakan temuan laporan itu, dan menduga laporan tersebut berdasarkan pada asumsi yang salah.



WASHINGTONPOST | SINDO