Mantan menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menyebut rekaman percakapan pengaturan skor oleh seseorang yang mengaku pelaku pengatur skor pertandingan sepak bola, BS, dilakukan di lantai tiga Kemenpora.
Dugaan itu ia buktikan dengan melacak lokasi hasil rekaman yang beredar di media massa dengan metode CDRI (Call Data Record Information). Dalam CDRI itu ada nomor pengirim, penerima, durasi, lokasi, dan lain-lain.
"CDRI ini ada di semua operator. Bakal lebih mudah lagi kalau ditambah metode intercepting (penyadapan) yang dilakukan KPK. Konten percakapannya akan terekam juga," kata Roy kepada ROL, Rabu (1/7).
Pehobi telematika ini mengatakan hasil dari CDRI itu membuktikan rekaman dilakukan di Kemenpora. Roy berencana akan mendesak Bareskrim Mabes Polri untuk menindaklanjuti rekaman yang dijadikan bukti pengaturan skor itu.
Ia merasa curiga rekaman itu hanya dibuat-buat. Karena hasil percakapan dengan seorang mafia terkesan sangat mudah. Bahkan, kemungkinan skor yang disebut dalam rekaman itu hanya ditebak dan bertepatan dengan hasil yang diraih timnas.
Menurut pejabat pemerintahan SBY Jilid dua ini, mafia sepak bola memang harus dibasmi. Tapi, tidak dengan bukti-bukti yang membuat olahragawan merasa sedih.
Bayangkan saja, kata dia, saat skuat timnas U-23 bersama pelatih tiba di Indonesia dari Singapura, langsung diambut isu yang tidak mengenakkan. Mereka disuguhi tuduhan ikut mengatur skor kekalahan Indonesia dari Thailand dan Vietnam di SEA Games 2015.
"Kalau mau usut mafia bola semuanya pasti setuju. Tapi, tidak dengan bukti yang dibuat-buat dan asal menuduh," kata Roy.
Alasan
Roy Suryo memberi alasan mengapa dia mengungkap bahwa rekaman Mafia Bola berasal dari Kemenpora. Alasannya, dia tak ingin Imam Nahrawi, Menpora, dimanfaatkan pihak-pihak tak bertanggung jawab di sekitarnya.
''Saya ini kasihan sama pak Menteri (Imam Nahrawi). Saya nggak mau dia "dikerjai' sama pihak-pihak tak bertanggung jawab yang ada di sekitarnya,'' ungkap Roy.
''Saya sangat setuju kalau urusan mafia bola ini diungkap sampai tuntas. Tapi tentunya harus ada cara-cara dan bukti-bukti yang jelas dan tidak asal-asalan,'' sambungnya.
''Rekaman betul ada. Direkam, ya. Itu direkam di lantai tiga dan sengaja dibuat,'' kata Roy Suryo di program News Dotpol, Rabu, 1 Juli 2015.
Kemana Saja Kemarin-kemarin
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyesalkan pernyataan pakar telematika yang juga mantan Menpora Roy Suryo terkait pengaturan skor timnas U-23 di SEA Games 2015 Singapura.
Imam Nahrawi menilai Roy Suryo tak memiliki itikad baik untuk memberantas mafia bola di Tanah Air. Justru Roy dianggap mencari panggung untuk kembali mendongkrak popularitasnya setelah tak memiliki jabatan apapun.
"Lagi cari panggung dia. Kalau ada kemampuan seperti itu, harusnya dari dulu mafia sepak bola terungkap. Ke mana saja kemarin-kemarin," ujar Imam Nahrawi di Jakarta, Jumat (3/7).
Lebih lanjut, menteri yang akrab disapa Cak Imam itu meminta agar Roy Suryo membuktikan ucapannya.
"Dia harus bertanggungjawab kalau tidak bisa buktikan. Saya dorong investigasi dilakukan," tegasnya.
Di sisi lain, Menpora Imam menyindir Roy telah memprovokasi kemelut sepakbola antara PSSI dengan pemerintah. Padahal sebagai mantan Menpora, semestinya Roy Suryo membantu pemerintah mengungkap mafia-mafia kakap.
"Saya minta ke Bapak Roy jangan mau menari di gendang orang lain. Masa orang lain main gendang dia ikutan joget segala," ketusnya.
Your Ads Here
Home
Fokus
Headline
Regional
Utama
Sialan! Selidik punya Selidik, Rekaman Pengaturan Skor Ternyata dibuat di Kemenpora
Saturday, July 4, 2015
Sialan! Selidik punya Selidik, Rekaman Pengaturan Skor Ternyata dibuat di Kemenpora
Subscribe to:
Post Comments (Atom)