Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menilai permasalahan terorisme dan pengungsi sudah seharusnya menjadi tanggung jawab seluruh negara. Namun faktanya, sejauh ini Erdogan mengaku merasa sendirian dalam memerangi terorisme dan menangani pengungsi yang berasal dari daerah konflik.
Dalam wawancara CNN Indonesia bersama Desi Anwar, Sabtu (1/8), Erdogan mengatakan bahwa pemerintah Turki telah melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah teroris.
Akan tetapi, wilayah Turki yang bertetanggaan langsung dengan Suriah dan Irak--tempat berkembangnya militan Islam ISIS--membuat upaya tersebut terasa begitu berat jika ditanggung seorang diri.
Selama ini banyak pejihad asing yang keluar masuk ke Suriah dan Irak melalui perbatasan Turki. Erdogan mengatakan, setidaknya sekitar 16 ribu orang yang diduga tergabung dalam tentara militan Islam telah berhasil diamankan oleh otoritas Turki, 600 di antaranya telah dideportasi ke negara asal, sementara 300 lainnya masih dalam proses investigasi.
Saat ini pemerintah Turki melalui pasukan keamanan telah melakukan investigasi dan melacak keberadaan militan Islam yang berkembang di Suriah. Bersamaan dengan itu, lanjut Erdogan, Turki juga dihadapkan dengan perkembangan organisasi Partai Pekerja Kurdi atau PKK.
"Langkah kami dalam memerangi ISIS akan terus dilakukan. Tetapi sayangnya, teroris yang saat ini berada di Turki mendapat dukungan dari negara lain," ujar Erdogan.
Saat ini, Erdogan mengaku bahwa Turki memang fokus memerangi organisasi militan Islam yang telah berada di wilayah perbatasan mereka selama 35 tahun terakhir. Kendala ini pun telah disampaikan oleh Erdogan kepada sejumlah pemimpin negara lain demi mendapat dukungan untuk memerangi terorisme.
"Terorisme bukan hanya permasalahan sebuah negara. Hal ini seharusnya diselesaikan oleh seluruh negara dunia guna mencapai keberhasilan dunia," ujar Erdogan.
Selain bertarung melawan terorisme di dalam dan luar negeri, pemerintah Turki juga dihadapkan dengan masalah pengungsi. Sebanyak dua juta pengungsi--1,7 juta berasal dari Suriah dan 300 ribu berasal dari Irak--ditampung di negara ini.
Erdogan mengatakan negaranya telah menghabiskan dana sebesar US$6 miliar untuk membantu para pengungsi tersebut, sementara dana donasi yang diterima selama ini dari komunitas internasional hanya sebesar US$319 juta.
Situasi berbeda tampak di Eropa di mana pengungsi yang ditampung di sana hanya sebanyak 300 ribu orang. "Sangat jelas terlihat bahwa kami sendirian dan kami tidak mendapatkan dukungan yang kami butuhkan," ujar Erdogan.
Erdogan memberi contoh ketika para aktivis atau duta kemanusiaan mengunjungi Turki untuk melihat tempat penampungan pengungsi. Ia mengatakan bahwa mereka hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Turki, tetapi kami semua tahu bahwa terima kasih tidak cukup membantu menangani permasalahan ini.
"Kami akan terus memperbaiki pengungsian yang ada di Suriah. Kami harus segera melakukannya," ujar Erdogan berjanji.
Saat ini, pemerintah Turki dan Amerika Serikat sedang berencana untuk membentuk zona bebas ISIS di wilayah utara Suriah. Zona aman ini rencananya ditujukan sebagai tempat pengungsi Suriah bernaung sekaligus menjauhkan mereka dari ancaman ISIS.
CNN
Your Ads Here
Monday, August 3, 2015
Erdogan Merasa Sendirian Hadapi Terorisme
Subscribe to:
Post Comments (Atom)