Al-Qaidah di Yaman menyerukan kembali penyerangan terhadap Amerika Serikat dan memuji serangan oleh pelaku tunggal atau lone-wolf.
Diberitakan CNN, seruan ini disampaikan oleh ahli pembuat bom al-Qaidah di Semenanjung Arab, AQAP, Ibrahim al-Asiri dalam suratnya yang diterjemahkan oleh kelompok intelijen SITE.
"Kami menyerukan kalian untuk menyerang Amerika di tanah mereka sendiri," tulis Asiri dalam surat yang menyatakan bahwa "Amerika yang pertama" itu.
Seruan yang sama juga disampaikan pemimpin senior AQAP lainnya Khalid Batarfi salam sebuah rekaman video.
Dia memuji serangan Juli lalu di Chattanooga, Tennessee, saat seseorang menembak mati lima tentara Amerika di sebuah fasilitas militer, dan dua penembak yang tewas saat hendak melakukan serangan di Garland, Texas.
Batarfi menyebut dua serangan itu sebagai "operasi jihad yang diberkati" dan "pengorbanan dan heroisme."
"Darah untuk darah," ujar Batarfi.
Lone-wolf adalah model penyerangan yang kini ditakuti Barat. Pelakunya adalah orang biasa "yang sama sekali tidak dicurigai dan tidak memiliki afiliasi dengan kelompok teror". Mereka teradikalisasi sendiri melalui internet dan melakukan serangan ke beberapa tempat.
Batarfi mendorong lebih banyak lagi serangan semacam ini terhadap Amerika dan Barat. "Untuk para ksatria jihad tunggal: semoga Allah memberkahi dan membimbing usahamu," kata dia.
Seorang agen intelijen AS pada CNN mengatakan bahwa video itu asli. "Batarfi telah menjadi figur media utama AQAP sejak kabur dari penjara Yaman tahun ini," kata sumber intelijen CNN.
Sementara surat dari Asiri memicu perhatian dari para lembaga pelacak teroris seperti MEMRI, Flashpoint dan SITE.
Penangkapan atau pembunuhan Asiri dihadiahi US$5 juta oleh Amerika Serikat. Lembaga think-tank American Enterprise Institute mengatakan, Asiri mempertaruhkan nyawanya dengan menulis surat itu.
"Surat itu bisa dilacak asalnya, apakah melalui kurir atau ada bekas digital di dalam pesan tersebut," ujar Katherine Zimmerman dari American Enterprise Institute.
Agen intelijen AS mengatakan bahwa Asiri adalah tokoh kunci di balik rencana pengeboman Hari Natal tahun 2009, saat seorang penumpang dari Afrika gagal meledakkan bom di celana dalamnya pada penerbangan pesawat dari Detroit.
Asiri juga berada di balik rencana pengeboman pesawat dengan meletakkan peledak di dalam kotak tinta printer dalam penerbangan ke Amerika Serikat. Beruntung rencana itu berhasil digagalkan.
Dia bahkan meletakkan bom di tubuh adiknya sendiri, Abdullah al-Asiri, dalam percobaan pembunuhan terhadap kepala lembaga anti teror Arab Saudi pada 2009. Abdullah tewas dalam ledakan, namun targetnya berhasil lolos dari maut.
Kecakapannya dalam membuat peledak menjadikan Asiri salah satu tokoh paling berbahaya di al-Qaidah.
"Dia telah melatih beberapa orang, yang berimajinasi dan membuat inovasi untuk sebuah peledak yang bisa menembus pengamanan AS atau Barat," kata Zimmerman. CNN
Your Ads Here
Wednesday, August 5, 2015
Al-Qaeda Serukan ‘Lone-Wolf’ Serang Amerika
Subscribe to:
Post Comments (Atom)