Kematian anggota TNI dari Satuan Kostrad 433 Kariango, Prajurit Satu Aspin M. alias Hasbi menyisakan misteri.
Hingga kini, sekelompok orang tak dikenal yang menganiaya Aspin di Lapangan Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Minggu, 12 Juli, belum tertangkap. Insiden itu sebenarnya mirip penyerangan brutal di pos polisi Bundaran Samata, Kabupaten Gowa, Kamis, 2 Juli, yang menewaskan seorang polisi, Brigadir Irvanudin.
Juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan pihaknya masih mengusut dua kejadian tersebut. Ia membantah serangan kedua itu aksi balas dendam atas penyerangan ke pos polisi yang menewaskan Irvanudin, anggota Sabhara Kepolisian Resor Gowa.
Kepala Seksi Penerangan Kodam VII Wirabuana Letnan Kolonel I Made Sutia mengimbau seluruh prajurit TNI agar tetap tenang dan tidak keluar dari markas satuan. Ia mengatakan, ia tengah menyelidiki kasus penyerangan yang menewaskan satu orang prajurit TNI Denma Brigif 3 Kostrad 433 Kariango.
"Kami masih selidiki dan mencoba mengindentifikasi pelaku," katanya, lansir Tempo, Minggu, 12 Juli 2015.
Seorang anggota TNI Denma Brigif 3 Kostrad 433 Kariango, Prajurit Satu Aspin Mallombasang, 22 tahun, dibunuh sekelompok orang tak dikenal di Lapangan Syekh Yusuf Discovery, tepat di depan kantor Bupati Gowa, Minggu, 12 Juli 2015 pukul 02.30 Wita. Aspin meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah Syekh Yusuf Gowa dengan luka bekas tusukan senjata tajam di bagian dada dan perut.
Pasca insiden ini beredar rumor yang menyebutkan bahwa penyerangan ini diduga ada kaitannya dengan penyerangan pos polisi di bundaran Samata, Kelurahan Romang Polong, Kecamatan Pattalassang oleh sekelompok orang beberapa waktu lalu.
Dalam insiden brutal tersebut, satu orang anggota Polres Gowa Brigadir Irfanuddin tewas dengan luka parah bekas bacok di sekujur tubuhnya.
Made pun buru-buru membantah rumor jika peristiwa penyerangan ini buntut kasus penyerangan pos polisi. Menurut Made, peristiwa tewasnya Pratu Aspin ini murni tindak kejahatan kriminal yang tidak ada kaitannya dengan kasus penyerangan itu.
Ia berjanji pihaknya bakal segera mengungkap tuntas kasus penyerangan itu. Made juga meminta prajurit TNI waspada. "Belum ada instruksi khusus. Kami cuma minta untuk tetap tenang."
TEMPO
Your Ads Here
Monday, July 13, 2015
TNI dan Polisi Dibunuh, Prajurit Dilarang ke Luar Markas
Subscribe to:
Post Comments (Atom)